This article is published at http://metrobali.com/2017/08/08/menangani-2-900-pasien-bibir-sumbing-ysb-merawat-pasien-dengan-gratis/
Selasa, 8 Agustus 2017
Yayasan Senyum Bali (YSB) saat merayakan HUT ke-12, Selasa (7/8) di rumah Yayasan Senyum Bali, Jln. Pulau Aru No. 9 Denpasar
Denpasar (Metrobali.com)-
Peran Yayasan Senyum bagi penyandang bibir sumbing sangatlah berarti. Namun, dalam pengelolaan jumlah pasien yang jumlahnya ribuan, perlu ada organisasi yang mengurusnya. “Di sini perlu organisasi yang serius yang mengurus pasien itu, bukan hanya mengurus anak-anak Indonesia tetapi di seluruh dunia,” kata Pendiri sekaligus Pembina Yayasan Senyum Bali (YSB) Mary Northmore, di rumah singgah Yayasan Senyum Bali (YSB), Denpasar Senin (7/8).
Dikatakan, di seluruh dunia anak-anak lahir dengan bibir sumbing perbandingannya 1 per 600 orang anak-anak. Dengan data tersebut, Yayasan Senyum merasa terpanggil untuk membantunya. Bantuan ini berbentuk bantuan sosial yakni menyebarkan dan mengabarkan kepada masyarakat di dunia umumnya dan Bali (Indonesia) pada khususnya, bahwa Yayasan Senyum bisa membantu secara medis dengan hasil yang terbaik dan teraman.
Ditambahkan, di seluruh Indonesia Yayasan Senyum sudah menangani 2.900 pasien bukan hanya penyandang bibir sumbing tapi juga masalah cacat wajah lainnya. Bantuan kepada pasien ini berasal dari Negara Australia dalam bentuk nasehat dan memberikan pengetahuan tambahan bagi dokter-dokter di Indonesia dalam bidang menangani bibir sumbing.
“Pembelajaran itu, dalam bentuk transfer ilmu dimana pihak Australia mengundang dokter-dokter di Indonesia untuk menjalani training dalam menangani kasus bibir sumbing dan cacat bawaan lainnya. Mereka pada dokter belajar lebih lanjut untuk kasus yang lebih susah. Jadi sebelumnya kasus-kasus yang dikirim ke Australia, sekarang bisa kita urus disini,” kata Mary.
Dikatakan, jika kasusnya tidak bisa ditangani di Indonesia, maka akan dibawa ke luar. Mereka (baca : para pasien) diberikan kesempatan untuk berobat di Australia dengan bantuan dari pemerintah Australia Selatan.
“Mereka tidak dikenakan biaya kecuali passport, visa, periksa medis, penerbangan. Misalnya nanti di sana sampai tiga sampai empat bulan, mereka selalu dapat bantuan, ada orang Indonesia yang tinggal disana,” kata ketua Yayasan Senyum Bali Mary Northmore.
Pihaknya menyata bangga bahwa perkembangan rumah sakit di Bali sejak 12 tahun yang lalu sangat pesat. “Kita lihat rumah sakit di Bali ini kalau dibandingkan dengan 12 tahun yang lalu beda sekali. Sekarang banyak ada ahli bedah plastic. Banyak ada rumah sakit yang bagus, karena kita tidak mau membahayakan pasien, kita harus percaya, kalau rumah sakitnya bagus qualitynya bagus,” kata Mary dengan bersemangat.
Sejauh ini, kata Mary pasien datang dari seluruh Indonesia. Pasien kita datang dari NTT, dan apabila perlu mereka terbang ke sini untuk mendapatkan bantuan. Kalau kita bisa membawa dokter ke sana tentu akan lebih irit. Tetapi dengan catatan harus dengan banyak pasien di daerah tujuan.
Harapan ke depan? “Saya sangat berterimakasih sekali kepada semua supporter, kita juga meminta bantuan kepada para media untuk mengabarkan kepada keluarga pasien yang belum tahu Yayasan Senyum Bali, mereka telfon kita langsung dapat bantuan dan kita tidak menerima pembayaran sama sekali, tetapi mereka harus tau,”katanya.
Dikatakan, donaturnya berasal dari seluruh dunia. Dan, rumah singgah ini disumbangkan oleh donatur dari Belanda. Operasi bibir sumbing ini, katanya mendapat bantuan dari salah satu yayasan dari Amerika Serikat. “Hotel-hotel dan sejumlah rumah sakit di Bali juga ada yang membantu dalam rangka penanganan bibir sumbing,” katanya.
Untuk menjalankan pelayanan, YSB memiliki Rumah Senyum yang dijadikan sebagai kantor sekaligus rumah singgah bagi para pasien yang datang dari jauh. Alamat Rumah Senyum di Jln. Pulau Aru No. 9 Sanglah Denpasar, Bali. Untuk memberikan pelayanan yang maksimal, YSB memiliki staf lapangan di Kota Singaraja dan Kabupaten Maumere, Flores. RED-MB
December 17th, 2016 http://www.top10asia.org/main/top-10-social-entrepreneurs-in-indonesia/ Social entrepreneurs are those who tackle social issues and try to overcome them using the power of their ...
On friday April 10th Rotary Club of Bali Seminyak held the second "Have a Heart"Fundraising event,which was gala dinner at The Trans Hotel Seminyak. It was in aid of Yayasan Senyum Bali, and the event was enlivened by a musical ...
All the uncertainty in this pandemic situation particularly the government restrictions were a big challenge for us to assist our patients in the eastern part of Indonesia. Fortunately on December 16 -19 we had the opportunity to ...
Bali ‘op-shop' generates aid for reconstructive surgery MARGARET DUNKLE UBUD, BALI The Brunei Times, Monday, September 3, 2007 OPPORTUNITY shops (in America, "Thrift Shops" ) are a popular ...
This article is published at http://www.thehumanasia.com/en/mary-northmore-smile-foundation-indonesia/ Mary Northmore – Giving the Gift of a Smile The Smile ...